Buka Muswil DPW LDII Jatim Secara Virtual, Khofifah Beri Apresiasi
Ldiikotakediri.org – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) LDII Jawa Timur menggelar Musyawarah Wilayah (Muswil) IX, dalam rangka untuk memilih ketua dan jajaran pengurus bakti tahun 2020-2025.
Acara ini dihelat di aula pondok pesantren Sabilurosyidin di kota surabaya, dengan diikuti oleh 38 Kabupaten/kota di seluruh jawa timur. dimana para peserta tersebar di 38 studio mini dengan peserta para ulama, pengurus pleno DPW LDII Jawa timur, pengurus pleno DPD LDII dan para peninjau.
“Acara ini dilaksanakan dengan menggunakan aplikasi Zoom dan Senkom Digital Communication (SDC). Digelar daring karena masih tingginya pandemi Covid-19 di Surabaya,” ujar Ketua Panitia Muswil DPW LDII Jawa Timur, Dadang Zahrawanugraha.
Ketua DPW LDII Amien Adhy dalam pidatonya menyampaikan tema Muswil adalah “Membangun Jatim Cerdas, Sehat dan Harmoni melalui peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Profesional Religius”
Amien Adhy menambahkan bahwa tema ini diangkat karena program kerja DPW LDII banyak yang beririsan dengan program kerja Pemerintah Provinsi Jawa Timur. menurutnya delapan klaster program DPW LDII yang diadopsi dari Rakernas DPP LDII banyak bersentuhan dengan Nawa Bhakti Satya.
Sembilan Programnya yaitu Jatim Sejahtera, Jatim Kerja, Jatim Cerdas dan Sehat, Jatim Akses, Jatim Berkah, Jatim Agro, Jatim Amanah, Jatim Berdaya dan Jatim Harmoni. Kesembilan program utama itu diwujudkan dalam tagline, berupa prinsip kerja yang Cepat, Efektif, Tanggap, Transparan, dan Responsif (CETTAR).
Pj Ketua Umum DPP LDII Chriswanto Santoso dalam sambutanya menegaskan, delapan program kerja LDII adalah wawasan kebangsaan, keagamaan, pendidikan, ekonomi syariah, kesehatan dan herbal, ketahanan pangan dan lingkungan hidup, energi terbarukan, dan teknologi digital.
“LDII mengupayakan agar organisasi ini berpartisipasi aktif dalam pembangunan di Indonesia, di luar core kegiatan LDII di bidang dakwah. Dengan cara mengajak warga LDII fokus pula terhadap tujuh bidang lainnya, yang bersentuhan langsung dengan masyarakat Indonesia,” ujar Chriswanto Santoso.
Chriswanto dalam pembukaannya, menggarisbawahi, dakwah LDII menyentuh pula kalangan marjinal, “Kami berdakwah di kampung kusta di Ngenget, Tuban, dan membuka pengajian tuna rungu di Surabaya. Bahkan kami juga berdakwah di Lapas dan di wilayah perbatasan,” ujar Chriswanto.
Dalam bidang ekonomi, Chriswanto mendorong warga LDII membangun Usaha Bersama berbasis ekonomi syariah. DPP LDII mendorong UMKM saling bekerja sama, bergotong royong, saling menguatkan, untuk menyambut ekonomi yang sifatnya kompetisi, “Sesama UMKM nasional, harus bekerja sama bukan berkompetisi dengan begitu bisa menghadapi pasar bebas atau persaingan di tingkat global,” imbuhnya.
Gubernur Khofifah dalam sambutanya juga berharap nantinya program LDII bersinergi sehingga memberi maslahat bagi masyarakat khususnya Jawa Timur. “Wujud ikhtiar kita mendorong agar negara ini segera terentas dari kontraksi ekonomi, di Jawa ini cukup dalam, di Jatim minus 5,9 %. Selain itu dampak PHK di Jatim mencapai 4% namun ada provinsi di Jawa hingga 12% secara umum Jatim terendah se-Jawa ini karena kontribusi semua pihak,” ujar Khofifah dalam sambutannya.
“Pendidikan karakter yang selama ini bisa dilakukan dalam keluarga atau pesantren, cukup sulit bila dilakukan secara virtual. Untuk itu saya mendukung LDII yang mengembangkan aplikasi Pondok Karakter. Karena dalam pandemi ini butuh kreatifitas untuk tetap membangun karakter bangsa, di saat pertemuan langsung dibatasi,” tambah Khofifah.
Ia menganalogikan, membangun karakter memerlukan contoh atau teladan, namun di saat sekolah atau pesantren memberi pelajaran melalui virtual, pemberian teladan ini menjadi tidak mudah.
Khofifah menyampaikan pesan kepada para peserta Muswil LDII Jawa Timur, agar terus mengedepankan pendidikan atau ilmu, “Kita sering diajarkan untuk mendapatkan dunia, ukhrowi (akhirat) atau keduanya dengan ilmu. Untuk itu saya mendukung LDII yang memasukkan pendidikan dalam program kerjanya,” kata Khofifah.
Ia juga mendukung paparan Pj Ketua Umum DPP LDII mengenai konsep bekerja sama, “Kompetisi di luar kita menghadapi raksasa bahkan monster ekonomi, bila yang kecil-kecil bersatu maka akan menjadi kuat. Dan selanjutnya menjadi besar,” ujar Khofifah.
Kemudian Khofifah mencontohkan keberhasilan LDII dalam energi terbarukan “Listrik-listrik dari energi terbarukan yang kecil-kecil milik LDII itu, bila digabungkan bisa menjadi megawatt. Di sinilah pentingnya bekerja sama bukan berkompetisi,” imbuhnya.