Harapan Ketua RW 07 Burengan pada Upacara HUT RI ke-78 di Pondok Wali Barokah
Kediri (18/8). Pondok Pesantren (Ponpes) Wali Barokah Kota Kediri kembali menggelar Upacara Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia yang ke-78, Kamis (17/8).
Ustadz pondok KH Abdul Malik, selaku pembina upacara dalam sambutannya mengungkapkan, mengutip dari isi pembukaan undang-undang dasar 1945, bahwa dengan perjuangan tersebut bertujuan agar Indonesia merdeka, membawa kebahagiaan bagi seluruh rakyat Indonesia. “Dengan kemerdekaan tersebut membawa rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan Makmur” kata KH Abdul Malik.
Dalam upacara hari tersebut, ia memberikan perhatian khusus kepada para santri. Hal itu sejalan dengan isi UUD 1945, bahwa Pemerintah Indonesia punya kewajiban mencerdaskan kehidupan bangsa. Karena di dalam ponpes Wali Barokah selain mendapatkan ilmu agama juga mempelajari ilmu umum. “Untuk itu ambil ilmu ini, dengarkan baik-baik, pahami, laksanakan dan amalkan agar bermanfaat bagi umat manusia, seperti sabda Rasulullah SAW : khoirunnaas anfa’uhum linnaas”, lanjutnya.
Ponpes Wali Barokah memiliki kurang lebih santri sejumlah 3.500 lebih dan berasal dari berbagai wilayah di Indonesia. Maka tidak heran jika pondok tersebut disebut sebagai miniaturnya Indonesia. Untuk itu para guru berpesan kepada para santri agar senantiasa menjaga kerukunan dan kekompakan serta keselarasan selama menuntut ilmu di pondok Wali Barokah. Hal-hal kecil yang tidak baik hendaknya dihindari, seperti sikap malas, tidur setelah subuh, dan lain-lain. “Karakter yang didapatkan dan dibangun selama di pondok ini menjadi cerminan pribadi kalian semua sesampainya kembali ke daerah masing-masing”, ujar KH Abul Malik yang juga dai Kamtibmas Polres Kediri Kota.
Para santri juga supaya tetap semangat, karena dengan kesemangatan itulah akan mendapat jaminan dari firman Allah SWT, “walladzina jaahaduu fiinaa lanahdiyannahum subulanaa”, tegasnya.
Dengan kemerdekaan, bangsa Indonesia telah meraih cita-citanya sebagai bangsa dan negara yang diimpikan sejak 1928. Dengan demikian, bangsa ini mendapat menemukan jalan untuk mewujudkan tujuan pembangunan yakni melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Pemikiran para pendiri bangsa dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 itu, mendahului atau melampaui zamannya. Bahkan hingga abad ke-21 masih relevan dengan kondisi zaman. Saat Eropa terbelah akibat perang antara Rusia dan Ukraina, pemerintah menyumbangkan ide-ide perdamaian dunia. Bahkan, ketika ekonomi belahan utara dan selatan timpang, dan dominasi dollar menguasai dunia, pemerintah mengambil inisiatif bergabung dengan kekuatan-kekuatan baru ekonomi dunia. Upaya-upaya tersebut merupakan cermin dari semangat Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
Maka sudah sangat tepat, bila pemerintah mengambil slogan “Terus Melaju untuk Indonesia Maju” dalam peringatan hari kemerdekaan Indonesia tahun ini, karena segala pencapaian yang diperoleh hari ini, merupakan modal besar memajukan Indonesia.
Adhi Kusumo, Ketua RW 7 Burengan mengapresiasi Ponpes Wali Barokah yang ikut serta memeriahkan acara Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ini. Di beberapa lokasi dipasang bendera merah putih serta berbagai jenis simbol dan lambang-lambang kemerdekaan. Selain itu pondok juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan agustusan yang diadakan tingkat kelurahan maupun RT-RW setempat. “Dengan semangat menggelora dalam mengisi kemerdekaan harapannya muncul manusia yang luhur, manusia yang berbudi pekerti luhur, dan manusia yang yang berkarakter unggul dari santri Ponpes Wali Barokah”, ucap Adhi.
Upacara kali ini dihadiri guru, pengurus ponpes, Ketua RT-RW sekitar pondok, serta tokoh agama, dan tokoh masyarakat Kelurahan Burengan dan Banjaran Kota Kediri.