LPOI dan LDII Ingatkan Jangan Terprovokasi Isu yang Merusak Persaudaraan Umat Islam

Jakarta (16/1). KH Imam Pituduh Sekretaris Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) silaturahim ke kantor DPP LDII, Jakarta, pada Jumat (13/1).

Dalam kesempatan tersebut, Imam menyatakan bahwa umat Islam itu bersaudara sehingga tidak mudah dipecah belah oleh isu yang tidak berfakta.

“Sebab kita sama-sama satu tanah air, seiman, saudara sekemanusiaan, maka kita disebut bersaudara. Persaudaraan itu tidak boleh dipecah belah oleh isu-isu yang tidak berdasarkan fakta. Apabila sebagai saudara, maka seperti tubuh yang satu (kajasadil jasad) atau saling menguatkan satu sama lain. Sebagaimana satu tubuh, apabila tubuh itu kecubit, ya, semuanya merasa tercubit,” ujarnya.

Ia mengungkapkan bahwa LPOI mengajak semua ormas untuk bersatu. Menurutnya, dalam kehidupan itu adalah butuh persahabatan. Diantaranya adalah sahabat dalam ukhuwah Islamiyah, ukhuwah Insaniyah, ukhuwah basyariyah, dan ukhuwah wathoniyah. “LPOI ini ada dengan tujuan untuk mengetahui perjuangan menjaga agama, menjaga negara untuk dapat saling hidup ramah, toleran, harmoni, damai dan semuanya rukun,” ungkapnya.

Selanjutnya ia juga membahas perihal turbelensi politik yang cenderung mengakibatkan gejolak. Menurutnya, hal tersebut perlu diwaspadai dengan mitigasi sosial. “Mitigasi sosial itu berkaitan dengan social enggenering kepada umat. Hal ini bisa dilakukan melalui offline maupun online. Secara digital, alam bawah sadarnya umat itu perlu diperkuat lagi, bagaimana ukhuwah dikuatkan sehingga tidak mudah dipecah belah oleh pihak yang tidak bertanggungjawab,” ujarnya.

Secara offline, umat perlu dikonsolidir sehingga tidak gampang diprovokasi oleh orang lain. “Yang paling penting, umat Islam harus rukun dan berjuang secara bersama. Islam jaya, Indonesia mendunia,” ujar Mantan Wakil Sekretaris Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tersebut.

Di sisi lain, Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso menyampaikan bahwa permasalahan umat ini sangat komplek, tidak mungkin dapt diselesaikan hanya satu golongan atau organisasi saja. “Maka dari itu, kita harus rukun dan bersatu, memiliki pola pikir sama, berpikir holistic, bahwa permasalahan ini adalah tanggungjawab bareng,” ungkapnya.

KH Chriswanto memiliki keyakinan bahwa dengan bersatu maka umat akan jauh lebih kuat dalam menyelesaikan masalah daripada diselesaikan sendiri. “Apabila individu itu akan mudah dipecah belah, namun jika bersama-sama kita bisa menyatu yang akhirnya akan membawa manfaat untuk umat secara umum. Dengan kerukunan itulah sebenarnya segala sesuatunya bisa gotong royong,” tegasnya.

Ia menegaskan bahwa jangan sampai politik ini berdampak merusak umat. Pada dasarnya, yang perlu dirintis terlebih dahulu adalah umat harus sejahtera, jangan sampai kepentingan umat dikalahkan oleh ajang lima tahunan tersebut. “Ini adalah tugas kami untuk membuat umat sadar untuk tidak tercerai berai dan menyadarkan elit politik untuk tidak memecah belah umat,” pungkasnya.