Muswil LDII Aceh, Anggota DPD RI Dr. Abdullah Puteh Sampaikan Pentingnya Kolaborasi Pemerintah dan Ormas.
Lhokseumawe, Aceh, 26/12 – Perlu ada kolaborasi antara pemerintah dengan organisasi kemasyarakatan dan koperasi dalam mengembangkan pertanian di Indonesia. Khususnya di Aceh yang telah dibebaskan 3.000 hektar untuk mengembangkan pertanian.
Hal itu disampaikan DR.Ir.H.Abdullah Puteh,M.Si anggota DPD RI dalam sesi pembekalan Muswil VII LDII Provinsi Aceh, 23/12.
Lebih lanjut DR.Abdullah Puteh meminta Pemerintah Provinsi Aceh mampu membeli produk hasil pertanian masyarakat. “Pemerintah agar membentuk Bulog hasil pertanian, sehingga hasil produksi masyarakat dapat dibeli dengan harga yang tinggi,” ujar Abdullah.
Dalam pembekalan itu Abdullah Puteh sangat mengapresiasi apa yang disampaikan Ketua Umum DPP LDII atas keberhasilan LDII dalam mengembangkan sistem digitalisasi produksi pertanian. “Pemerintah dan ormas agar terus mengembangkan sistem pertanian modern di tengah-tengah masyarakat.
Program UMKM melalui kredit KUR dengan nol bunga yang disalurkan oleh Bank Rakyat Indonesia terus ditingkatkan karena dengan KUR tersebut sangat membantu rakyat khususnya masyarakat yang bergerak di bidang pertanian untuk modal mereka dalam peningkatan produksi pertanian,” tegas Wakil Ketua Komite II DPD RI.
Muswil LDII Aceh yang dibuka Ketua Umum DPP LDII Ir.KH.Chriswanto Santoso,MSi tersebut dihadiri 64 orang peserta terdiri dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) LDII, Dewan Penasehat DPW LDII Aceh, Pengurus Harian DPW LDII Aceh, Dewan Penasehat DPD LDII Kab/Kota, Pengurus Harian DPD LDII Kabupaten/Kota se-Aceh.
Dalam kesempatan itu KH.Chriswanto menegaskan pentingnya adaptasi terhadap lingkungan strategis, “Konsolidasi adalah proses rutin, Alhamdulillah DPW LDII Aceh tepat waktu, hal tersebut menunjukkan DPW LDII DIY adalah organisasi yang sehat, profesional, dan mandiri. Konsolidasi ini menjadi ajang evaluasi baik pada sisi para pemimpin, sehingga bisa menempatkan orang yang tepat di tempat yang tepat, the right man on the right place.
Sementara pada sisi program kerja, evaluasi penting agar selalu adaptif dan update karena lingkungan strategis selalu berubah. LDII harus selalu up date dalam berkontribusi di wilayahnya,” ujar KH Chriswanto Santoso.
Chriswanto meminta program LDII Aceh yang bermanfaat bagi banyak orang dan membumi. “Kehadiran LDII harus dirasakan di tengah-tengah masyarakat. Sebagai umat Islam, warga LDII berdakwah dengan menghargai nilai-nilai budaya setempat. Toleransi dan kebersamaan harus terus dikembangkan,” tegasnya.
Muswil LDII Aceh yang diadakan di Aula Pesantren Al-Aziziyah, Buket Rata, Kec.Blang Mangat, Kota Lhokseumawe ini juga menghadirkan narasumber Direktur CSR Program PT.Wangsa Kopi, Felix Felian Setiabudi. Dalam pembekalannya Felix menyampaikan upaya pemberdayaan petani kopi di Aceh.
“Wangsa Kopi merupakan salah satu lembaga bergerak dalam penyaluran produksi Kopi di Aceh, awalnya wangsa kopi hanya bergerak di bidang distribusi kopi yang ada di Aceh Tengah dan Bener Meriah. Namun seiring dengan perjalanan waktu Wangsa Kopi tidak hanya bergerak di bidang distribusi Kopi, mengingat banyak sekali hasil produksi kopi Aceh yang ditolak pada tingkat internasional,” ujar Felix.
Menurut Felix, proses awal produksi kopi, mulai penenaman pohon, perawatan, saat petani memetik kopi, sampai dengan pengemasan kopi. “Antara petani kopi, pengepul kopi sampai dengan distributor kopi merupakan satu tim atau satu mata rantai yang tidak dapat dipisahkan dan saling keterkaitan. Kita perlu tingkatkan kerja sama dalam memberdayakan petani kopi di Aceh,” tegas Felix.
Selanjutnya, dalam sidang pleno akhirnya terpilih Marzuki,S.Ag,MH sebagai Ketua DPW LDII Provinsi Aceh masa bakti 2021-2026 menggantikan Heru Dwi S. Sebelumnya Marzuki menjabat Sekretaris DPW LDII Provinsi Aceh 2015-2021. [a/rs/d86]