Official YoutubeLDII TV Kota KediriSubscribe
June 12, 2025
Daerah Teknologi

Akan Segera Launching, Platform E-Edukasi Pondok Pengembangan Karakter Inisiasi LDII

  • November 13, 2020
  • 3 min read
[addtoany]
Akan Segera Launching, Platform E-Edukasi Pondok Pengembangan Karakter Inisiasi LDII

ldiikotakediri.org – Lembaga Dakwah Indonesia (LDII) saat ini sedang gencar-gencarnya mendirikan platform e-learning pondokkarakter.com yang berfokus pada pengembangan karakter profesional religius disaat perusahaan start-up di indonesia melirik dunia pendidikan yang bersifat komersil, disini LDII melawan arus tersebut, E-learning ini juga merupakan program DPP LDII sejak Munas VII pada 2011 dan Aplikasi ini rencananya akan dilansir pada 24 November 2020 mendatang.

Dengan fokus pada pembentukan karakter, program ini nantinya akan menjadi E-learning perdana, “Kami memiliki 236 satuan pendidikan, baik pada tingkat pendidikan dasar hingga perguruan tinggi. Di sekolah-sekolah itu selain mendapatkan pendidikan formal, para peserta didik memperoleh pendidikan karakter,” ujar Ketua Umum DPP LDII Chriswanto Santoso.

Sejak Munas LDII pada 2011 itu, LDII menggelar beragam workshop, diskusi kelompok terpumpun (FGD) dan beragam seminar. Bahkan pakar pendidikan LDII dikirim ke satuan-satuan pendidikan untuk memberikan pelatihan kepada ketua yayasan, kepala sekolah, guru, hingga pamong, “Sejak Rakernas LDII 2018, kami mulai memikirkan internet dan teknologi informasi sebagai media membangun karakter,” kata Chriswanto Santoso.

Menurut Chriswanto Santoso, profesional religius adalah individu yang memiliki sifat alim-faqih, ber-akhlakul karimah, dan mandiri atau yang dikenal sebagai Tri Sukses, “SDM religius adalah generasi yang memiliki keterampilan sekaligus memiliki pemahaman agama yang kuat, yang kami harapkan menjadi generasi unggul pada masa depan,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua DPP LDII Basseng yang juga koordinator Education Clearinghouse (ECH), mengatakan aplikasi Pondok Karakter memungkinkan materi ajar bisa diakses secara luas dan dalam waktu singkat, “Hal ini memungkinkan percepatan dalam proses pembangunan karakter pada satuan-satuan pendidikan,” imbuhnya.

Menurutnya, ECH menyusun materi-materi dalam Pondok Karakter secara berkesinambungan, “Saat seorang peserta didik memasuki usia sekolah dasar, para pendidik membutuhkan materi-materi sesuai usia anak. Ketika anak memasuki pendidikan lanjutan, tentu materi untuk sekolah dasar tak relevan. Maka, disediakan pula materi untuk remaja dan seterusnya,” ujar Basseng.

Beragam materi dalam bentuk modul, paper, hingga video dapat diakses dalam Pondok Karakter. Seluruhnya disusun oleh anggota ECH sesuai dengan bidang mereka masing-masing, “Terdapat pula materi untuk para orangtua, karena merekalah yang membentuk karakter anak sejak dalam kandungan,” ujar Basseng.

Menurut Basseng, bila orangtua, penyelenggara pendidikan, kepala sekolah, guru, dan pamong memiliki referensi yang sama, maka pendidikan karakter bisa berhasil, “Bila semua orang memiliki materi pendidikan karakter dan menerapkannya, maka sang anak makin banyak terekspos dengan nilai-nilai moral,” imbuhnya.

Ia mengatakan dengan pendidikan karakter yang intensif dari berbagai pihak di sekolah, mulai dari office boy hingga pendidik, karakter mendarah daging dalam jiwa sang anak. Sehingga mereka saat terjun dalam dunia kerja maupun berwiraswasta, akan bekerja dengan jujur, berintegritas dan memiliki profesionalitas yang tinggi.

Menurutnya, tanpa nilai-nilai moralitas yang diperoleh dari religi, maka ilmu pengetahuan yang dimiliki manusia justru bisa berakibat kerusakan. Inilah yang menjadi perhatian LDII. Menurut Basseng, dengan menerapkan pendidikan karakter, LDII telah melakukan kontribusi dalam cita-cita pembangunan nasional. Untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur pada masa mendatang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *