Presiden Jokowi Mendorong LDII untuk Mendukung Pemerintahan Baru untuk Pembangunan Berkelanjutan
Jakarta (3/9). Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso, dan jajaran pengurus lainnya di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa (3/9/2024). Dalam pertemuan ini, KH Chriswanto Santoso menyampaikan berbagai pencapaian dan rencana LDII dalam mendukung program-program pemerintah.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi atas kepemimpinan selama dua periode, di mana beliau berhasil menjalankan tugas dengan baik hingga menjelang akhir masa jabatannya. Kami sangat mengapresiasi, mensyukuri, dan mendoakan yang terbaik untuk Presiden Jokowi,” ujar KH Chriswanto, yang merupakan alumni Newcastle University.
Selain untuk bersilaturahmi, LDII juga menyampaikan laporan hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang dilaksanakan pada bulan November tahun lalu. Rakernas tersebut dibuka oleh Presiden Joko Widodo dan dihadiri oleh ketiga calon presiden saat itu.
“Kami melaporkan hasil Rakernas yang telah dibuka oleh Presiden. Kami berharap hasil tersebut tidak hanya menjadi catatan di atas kertas, tetapi dapat diimplementasikan dengan nyata,” kata KH Chriswanto.
Dalam program kerja di bidang kebangsaan, LDII bekerja sama dengan MPR mendirikan “Sekolah Virtual Kebangsaan,” yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada para ulama, pimpinan pondok pesantren, mubaligh, dan dai-daiyah di seluruh Indonesia. “Selain itu, LDII juga bekerja sama dengan Kejaksaan di seluruh Indonesia melalui program ‘Jaksa Masuk Pesantren’ atau ‘Jaksa Keren’. Program ini bertujuan untuk menyebarluaskan informasi hukum dan meningkatkan kesadaran hukum di kalangan santri. Melalui ‘Jaksa Keren’, nilai-nilai kebangsaan dan kebhinekaan juga diajarkan melalui Empat Pilar Kebangsaan. Harapannya, santri dapat memahami hukum dengan baik sehingga dapat menghindari hukuman,” jelas Chriswanto.
Dalam bidang ketahanan pangan, Presiden Jokowi telah meminta LDII untuk mengajukan usulan terkait pengelolaan hutan lindung sosial agar tidak terjadi konflik dengan masyarakat sekitar. “Kami telah mengajukan melalui Pemda di beberapa wilayah seperti Tanah Laut, Blora, Enrekang, Tanjung Selor, dan Bangka Belitung. Saat ini, produksi sudah berjalan setelah kami diberikan amanat oleh Presiden,” papar KH Chriswanto.
Sementara itu, dalam bidang lingkungan hidup, LDII melakukan gerakan ‘Kerja Bersama Bakti untuk Negeri’ berupa kerja bakti secara nasional. Gerakan kerja bakti ini dilaksanakan seleuruh penjuru nusantara dengan melakukan diantaranya menanam pohon, membersihkan sungai, menanam pohon, dan membersihkan lingkungan. Salah satunya juga bekerja sama melaksanakan bakti sosial bersama Kejaksaan Agung. Gerakan ini merupakan bagian dari implementasi hasil Rakernas yang diharapkan dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
Presiden Jokowi pada kesempatan itu juga meminta LDII untuk mendukung pemerintahan selanjutnya, terutama dalam program-program yang sifatnya berkesinambungan. “Presiden meminta LDII untuk ikut berpartisipasi dan berkontribusi dalam pemerintahan baru nanti. Karena pemerintahan selanjutnya diharapkan dapat melanjutkan program-program yang sudah ada dengan komitmen yang lebih besar,” kata KH Chriswanto.
Selain itu, Presiden juga menekankan pentingnya stabilitas keamanan sebagai dasar pembangunan, dan berterima kasih atas kontribusi LDII selama ini dalam menjaga kerja sama dengan berbagai pihak.
Dalam waktu dekat, LDII diminta untuk bertemu dengan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, guna membahas kontribusi LDII dalam mendukung program-program pemerintah di masa mendatang. “Kami siap mendukung dan berpartisipasi dalam program-program pemerintahan selanjutnya, terutama yang terkait dengan sustainability program,” tambahnya.
LDII juga menegaskan komitmennya dalam mendukung program prioritas pemerintah yang telah selaras dengan hasil Rakernas LDII, seperti kebangsaan, keagamaan, pendidikan, kesehatan, pembangunan SDM, teknologi digital, ekonomi syariah, ketahanan pangan, lingkungan hidup, serta energi baru terbarukan. “Harapan kami, dengan program-program ini, Indonesia dapat menjadi negara yang mandiri dan mampu mencapai visi Indonesia Emas 2045,” tegas Chriswanto.