Santri Ponpes Wali Barokah Meriahkan Hari Kesehatan Nasional dengan Aksi Bergizi
![Santri Ponpes Wali Barokah Meriahkan Hari Kesehatan Nasional dengan Aksi Bergizi](https://ldiikotakediri.org/wp-content/uploads/2024/11/WhatsApp-Image-2024-11-17-at-18.35.24-770x470.jpeg)
Kediri (16/11). Dinas Kesehatan Kota Kediri menggelar Aksi Bergizi di Pondok Pesantren (Ponpes) Wali Barokah pada Jumat pagi (15/11) sebagai bagian dari peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60. Kegiatan ini mencakup Senam Barokah bagi santri putra, konsumsi tablet tambah darah (TTD) untuk santri putri, serta edukasi kesehatan yang diikuti oleh 500 santri dan para pengurus pondok.
Subkoordinator Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kediri, Emy Widyastuti, membuka acara dengan ucapan selamat atas prestasi Ponpes Wali Barokah yang berhasil menjadi Juara 1 dalam lomba IKI PESAT tingkat Kota Kediri dan meraih Juara 3 di tingkat Provinsi Jawa Timur. “Penghargaan ini akan diserahkan langsung oleh PJ Gubernur Jawa Timur pada peringatan Hari Kesehatan Nasional di Surabaya,” jelas Emy.
Emy menyampaikan kekhawatiran atas munculnya penyakit-penyakit di masyarakat, khususnya di kalangan generasi muda. Penyakit-penyakit ini, katanya, dapat dihindari dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta rutin berolahraga. “Saya melihat semangat luar biasa dari para santri putra yang mengikuti senam pagi, ditambah dengan kegiatan rutin bersih-bersih pondok. Semoga ini menjadi kebiasaan sehari-hari yang berkelanjutan di mana saja,” lanjutnya.
Selain berolahraga, Emy menyoroti pentingnya menjaga pola makan, terutama di tengah maraknya makanan instan dan minuman kemasan yang dapat mempengaruhi kesehatan. Salah satu dampaknya adalah stunting, yang menurutnya menjadi tanggung jawab semua pihak, termasuk remaja sebagai calon orang tua di masa depan. “Harapannya, melalui Aksi Bergizi ini, akan lahir generasi yang lebih sehat dan bebas dari stunting,” ujar Emy.
Emy juga mengingatkan bahwa menjaga kesehatan sebenarnya lebih mudah dan murah daripada mengobati penyakit. Oleh karena itu, ia mengimbau para santri untuk membiasakan PHBS. “Santri akan mendapatkan edukasi tentang pencegahan TBC, demam berdarah, dan penyakit tidak menular. Penting untuk menerapkan pengetahuan ini dalam kehidupan sehari-hari,” tutup Emy.
Baca juga: Ponpes Wali Barokah Kediri Selenggarakan Gowes Bahagia untuk Memperingati Hari Pahlawan Nasional
KH Sunarto, Ketua Ponpes Wali Barokah, memberikan apresiasi kepada Dinas Kesehatan Kota Kediri dan Puskesmas Pesantren II atas sosialisasi Germas yang mereka lakukan. Di lingkungan religius, menurutnya, kesehatan adalah amanah yang harus dijaga dengan baik, sebagaimana dalam ajaran agama. “Jangan sampai kita memahami tuntunan agama, tapi tidak menerapkannya dalam kehidupan nyata, terutama dalam menjaga kesehatan,” tegas KH Sunarto.
KH Sunarto juga mengungkapkan rasa syukur karena dua bulan yang lalu Ponpes Wali Barokah mendapat kepercayaan sebagai tempat penyelenggaraan webinar nasional “Cegah Stunting, Membangun Generasi Sehat dan Cerdas Menuju Generasi Emas 2045” oleh DPP LDII. Acara tersebut juga disertai penandatanganan MoU antara DPP LDII dan BKKBN terkait pencegahan stunting. “Hal ini menunjukkan komitmen kami untuk mencetak generasi muda yang sehat dan terpenuhi kebutuhan gizinya,” ucapnya.
KH Sunarto mengapresiasi LDII yang memilih Ponpes Wali Barokah sebagai lokasi acara tersebut, dan berharap pesantren dapat terus berkontribusi dalam mendidik generasi muda agar memiliki pola hidup sehat dan gizi yang seimbang. “Ini sejalan dengan misi DPP LDII untuk membentuk generasi yang profesional dan religius,” tambahnya.
Di akhir acara, para santri menerima edukasi tentang kesehatan dari beberapa narasumber, termasuk dr. Yuni Kristanti yang menjelaskan tentang pencegahan TBC, serta dr. Fatin Nabila yang membahas Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dan penyakit tidak menular. Ponpes Wali Barokah juga menerima piagam penghargaan atas dedikasinya dalam mengikuti Lomba Pesantren Sehat tingkat kota dan provinsi. (Mzdha)