Official YoutubeLDII TV Kota KediriSubscribe
May 17, 2024
Berita Terkini Nasional

KH Said Aqil Siradj: Jangan Tolak Ormas Islam yang Komitmen 4 Pilar Kebangsaan

  • March 25, 2023
  • 2 min read
[addtoany]
KH Said Aqil Siradj: Jangan Tolak Ormas Islam yang Komitmen 4 Pilar Kebangsaan

Jakarta (25/3). Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) menggelar “Tadarus Kebangsaan” dengan mengundang perwakilan ormas Islam di Indonesia, di Hotel Royal Kuningan, Jakarta (25/3). Ketua Umum LPOI KH Said Aqil Siradj daam acara itu mengatakan, Islam mampu menjadi pusat peradaban dengan pembelajaran toleransi, keberagaman, dan perdamaian.

Keramahan Indonesia adalah modal diplomasi dan model Islam damai yang meminimalisir Islamofobia. “Yakni mengedepankan kesantunan bangsa yang ramah dan berdaulat,” ujarnya.

Islam dapat menjadi konsolidasi dan penyalur solidaritas di antara umat Islam di seluruh dunia. Penegakan kedaulatan Indonesia membutuhkan partisipasi pemangku kepentingan nasional. “Negara tidak boleh kalah dengan siapapun dalam mengedepankan cita-cita kemerdekaan Indonesia,” ujarnya.

KH Said mengajak para peserta untuk segera membangun persatuan bangsa dan memperkokoh konsensus nasional. Hal ini untuk menertibkan infiltrasi dan pemaksaan kehendak semua pihak yang merugikan kepentingan nasional. Melalui kekuatan seluruh ummat, tokoh, pemuka agama dalam lingkup Islam, bahu-membahu menjadi garda depan perubahan dan kemajuan negeri, “Ormas Islam harus mampu menjadi pemimpin, bukan penyalur, meninggalkan perpecahan dan memicu perpecahan, ” dikatakan.

Karena itu ia berharap, ideologi pancasila dapat disebarluaskan ke seluruh penjuru dunia, serta gaungnya dapat direplikasi bangsa lain. Selain itu, persatuan dan kesatuan Indonesia harus diperkuat terutama menghadapi turbulensi politik. Sesuai visi Indonesia yang Baldatun Thoyyibatun Warobbun Ghofur, KH Said juga berharap, pihaknya mampu bekerja sama lebih lanjut dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melalui gerakan ‘Pencegahan Radikalisme dan Intoleransi’ yang telah digagas.

Ia menyadari keberagaman padangan ormas-ormas Islam harus dikelola dengan baik. Salah satunya dengan konsep Islam Nusantara, “Perbedaan adalah hal yang niscaya di antara ormas Islam. Jangankan antara ormas. Sesama ormas saja, sesama NU, NU di Jawa Timur, NU di Jawa Barat kadang beda, sering beda. Tapi tetap NU,” ujarnya.

Jadi jangan sampai kelompok Islam lain mencap Islam lain sesat, “Itu namanya intoleran. Itu harus kita tolak,” ujarnya. Menurutnya sesama ormas saling menghormati, beda itu biasa dan hal yang biasa, “NU dengan Muhammadiyah beda, NU dengan Persis beda, tapi saling menghormati, tidak saling menyalahkan, tidak mengklaim kebenaran. ‘Hanya kami yang benar, kamu salah, kamu kafir. Itu intoleran, yang harus kita tolak,” tegasnya.

Saat ditanya mengenai penolakan MUI terhadap LDII, KH Said menegaskan ukuran standarnya, selama masih komitmen dengan NKRI, Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, maka selesai. Tidak perlu diperdebatkan lagi, “Ormas apapun kalau menerima NKRI, Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, selesai,” pungkasnya.

1 Comment

  • […] Jakarta (26/3). Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar menjabarkan model kepemimpinan Islam di Indonesia. Hal tersebut, ia sampaikan pada acara “Tadarus Kebangsaan”, yang dihelat Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI), di Hotel Royal Kuningan, Jakarta, pada Sabtu (25/3). […]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *